Sejarah Perjuangan Umar Bin Khattab Sebelum dan Sesudah menjadi Khalifah
Friday, May 25, 2018
Add Comment
Sejarah Perjuangan Khalifah Umar bin Khattab - Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah dengan ditunjuk Abu Bakar Ash-Shidiq. Hal ini karena ia khawatir akan terjadi perselisihan setelah sepeninggal dirinya.
Umar bin Khattab lahir empat tahun sebelum kelahiran Rasulullah SAW. Dia memdapat gelar Amirul Mukminin setelah menjabat sebagai khalifah. Pada masa pemerintahannya terjadi perluasan besar-besaran sehingga dikenal dengan zaman Futuhatul-Islamiyah.
Pada awal Islam, kaum Muslimin belum bisa melaksanakan shalat di sekitar Ka'bah. Akan tetetapi, atas kegigihan Umar bin Khattab melawan Quraisy. mereka pun diperbolehkan melaksanakan shalat di sana.
2. Menolak menerima tebusan tawanan Perang Badar
Abu Bakar dan Umar berbeda pendapat dalam menyikapi tawanan Perang Badar. Abu Bakar berpendapat bahwa tawanan Perang Badar bisa ditebus dengan harta kaum Quraisy, sedangkan Umar besikeras bahwa tawanan Perang Badar tidak dapat ditebus. Allah menurunkan wahyu menguatkan pendapat Umar.
3. Melindungi Nabi SAW dalam Perang Uhud
Pada saat kaum Muslimin melemah kekuatannya dalam perang Uhud, Umar bin Khattab beserta Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, dan Zubair bin Awwam tampil melindungi Rasulullah.
4. Menyelesaikan perselisihan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar.
Setelah Nabi SAW wafat, Umar bin Khattab menjadi penengah dan meredam perselisihan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Mereka berselisih dalam menentukan siapa pengganti kepemimpinan Rasulullah SAW.
Umar berkata, "Abu Bakar, bukankah Nabi menyuruh anda memimpin kaum Muslimin shalat? Andalah khalifahnya!" Kami akan membai'at orang yang paling disukai Rasulullah di antara kita semua. Setelah itu, berturut-turut jama'ah kaum Muslimin membai'at Abu Bakar sebagai khalifah.
5. Mengusulkan kodifikasi al-Quran
Sejak perang Yamamah yang menggugurkan para penghafal Qur'an, Umar bin Khattab merasa khawatir jika mereka akan terus berkurang jika terjadi peperangan lagi. Oleh karena itu, dia mengusulkan kodifikasi al-Qur'an kepada Abu Bakar.
6. Berijtihad dalam ibadah dan hukum
Ada beberapa pendapat Umar bin Khattab yang diperjelas dengan turunnya wahyu, di antaranya:
a. Menjadikan maqam brahim sebagai tempat shalat,
b. Isteri-isteri Nabi SAW perlu menggunakan hijab pada saat berkomunikasi dengan orang lain. Atas dasar inilah, Rasulullah SAW bersabda, "Allah telah menempatkan kebenaran di hati dan lidah Umar
Perluasan wilayah pada masa khalifah Umar bin Khattab mengalami kemenangan yang gemilang. Oleh karena itu, pada masanya dikenal dengan masa Futuhatul-Islamiyah.
Pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab, wilayah kekuasaan Islam sudah mencapai Jazirah Arab, Palestina, Syria, Persia, dan Mesir.
a. Pengembangan Islam di Syiria dan Penaklukan Baitul-Maqdis
Pada tahun 635 M, Damasykus yang merupakan ibu kotaSyria ditundukkan, dan setahun kemudian seluruh daerah Syria berada di bawah kekuasaan kaum Muslimin,
Di wilayah lain, tentara Romawi yang dipimpin Patrik Aretion menguasai Baitul-Maqdis dengan membangun benteng-benteng pertahanan. Setelah dikepung selama 4 bulan, pasukan Romawi menyerah dengan syarat: (1) Kota Baitul-Maqdis diserahkan kepada khalifah Umar langsung, (2) Kebebasan beragama dijamin, dan (3) Harta dan gereja tidak dirusak.
b. Pembebasan Mesir, Iskandariah dan Kota Babilon (Benteng Babilon)
Sejak Mesir dijajah Romawi, berbagai pajak naik. Hal ini menimbulkan kekacauan diwilayah tersebut. Amr bin'Ash minta izin khalifah Umar untuk menyerang wilayah Mesir. Permintaan itu dikabulkan dengan pengiriman 4000 pasukan ke Mesir.
Tahun 18 H/640 M pasukan kaum Muslimin mencapai kota Aris dan mendudukinya tanpa perlawanan. Kemudian menundukkan Pelusium atau Farma, sebuah pelabuhan di pantai Laut Tengah yang merupakan pintu gerbang untuk masuk ke Mesir.
Setelah satu bulan kota itu dikepung oleh pasukan Muslimin, Mesir dapat dikuasai. Kota Babilon juga dapat ditundukkan setelah 7 bulan pengepungan. Cyrus (Muqauqis), seorang pemimpin Romawi di Mesir mengajak berdamai dengan pasukan Amr bin 'Ash.
Iskandariyah, ibu kota Mesir dikepung 4 bulan sebelum ditaklukkan kaum Muslimin di bawah pimpinan Ubadah bin Samit. Akhirnya, Muqauqis menandatangani perjanjian damai dengan kaum Muslimin yang intinya beris i:
(1) Setiap warga harus membayar jizyah (pajak perorangan) sebanyak dua dinar setiap tahun
(2) Adanya kemerdekaan beribadah
(3) Tentara Romawi harus meninggalkan Mesir, dan meninggalkan sebagian pasukan sebagai sandera agar bangsa Romawi tidak menyerang Mesir di kemudian hari.
Dengan demikian, takluknya kota Iskandariyah menjadi bukti kesempurnaan penaklukan Mesir dan masuk ke dalam wilayah pemerintahan Islam.
c. Pembebasan Persia
Menggunakan Syria sebagai basis pertahanan, gerak langkah pasukan Muslimin menjadi terbuka ke wilayah Armenia, Mesopotamia Utara, Georgia.dan Azerbeijan.Seperti halnya perang Yarmuk yang menentukan nasib Syria, Perang Qadisiah pada tahun 637 M menentukan masa depan Persia.
Khalifah Umar mengirim pasukan di bawah komando Sa'ad bin Abi Waqash untuk menundukkan daerah itu. Akhirnya, Ctesiphon (Madain), sebagai ibu kota Persia yang letaknya di tepi sungai Tigris dikuasai pasukan Muslimin pada tahun 637 M juga.
Setelah dikepung selama dua bulan, Yazdagrid Ill, raja Persia melarikan diri. Pasukkan Islam kemudian mengepung Nahawand dan menundukannya tahun 22 H/644 M. Dengan demikian, seluruh wilayah Persia dikuasai kaum Muslimin.
2. Menata administrasi negara
Setelah perluasan wilayah Islam, Umar bin Khattab menata administrasi negara dalam hal-hal berikut :
1. Mendirikan beberapa dewan pemerintah
2. Pemerintahan yang dibagi menjadi delapan provinsi: Mekah, Madinah, Syria, Jazirah Arab, Bashrah, Kufah, Palestina, dan Mesir
3. Mendirikan Baitul-Mal
4. mencetak mata uang
5. Mengangkat para hakim
6. Membentuk Pasukan tentara teritorial (tapal batas)
7. Mengatur gaji
8. Membetuk lembaga Hisbah; untuk pengawasan pasar, mengontrol timbangan dan takaran, kebersihan jalan, dan tata tertibnya.
3. Penetapan Kalender Hijriyah
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, umat islam berkeinginan untuk memiliki kalender sendiri, setelah sistem kalender Masehi telah mereka pakai sebelumnya. Khalifah Umar bin Khattab menetapkan permulaan tahun Islam berdasarkan pada hijrah Nabi ke Madinah.
4. Merenovasi masjid-masid
Diantaranya Masjidul-Haram, Masjidun-Nabawi, Masjidul-Aqsha, dan Masjid Amr bin Ash.
Demikian artikel dari kami mengenai perjuangan khalifah umar bin khattab sebelim dan sesudah menjadi menjabat menjadi khalifah. Semoga bermanfaat
Umar bin Khattab lahir empat tahun sebelum kelahiran Rasulullah SAW. Dia memdapat gelar Amirul Mukminin setelah menjabat sebagai khalifah. Pada masa pemerintahannya terjadi perluasan besar-besaran sehingga dikenal dengan zaman Futuhatul-Islamiyah.
Perjuangan Umar bin Khattab Sebelum Menjadi Khalifah
1. Memperjuangkan untuk shalat di sekitar KabahPada awal Islam, kaum Muslimin belum bisa melaksanakan shalat di sekitar Ka'bah. Akan tetetapi, atas kegigihan Umar bin Khattab melawan Quraisy. mereka pun diperbolehkan melaksanakan shalat di sana.
2. Menolak menerima tebusan tawanan Perang Badar
Abu Bakar dan Umar berbeda pendapat dalam menyikapi tawanan Perang Badar. Abu Bakar berpendapat bahwa tawanan Perang Badar bisa ditebus dengan harta kaum Quraisy, sedangkan Umar besikeras bahwa tawanan Perang Badar tidak dapat ditebus. Allah menurunkan wahyu menguatkan pendapat Umar.
3. Melindungi Nabi SAW dalam Perang Uhud
Pada saat kaum Muslimin melemah kekuatannya dalam perang Uhud, Umar bin Khattab beserta Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, dan Zubair bin Awwam tampil melindungi Rasulullah.
4. Menyelesaikan perselisihan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar.
Setelah Nabi SAW wafat, Umar bin Khattab menjadi penengah dan meredam perselisihan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Mereka berselisih dalam menentukan siapa pengganti kepemimpinan Rasulullah SAW.
Umar berkata, "Abu Bakar, bukankah Nabi menyuruh anda memimpin kaum Muslimin shalat? Andalah khalifahnya!" Kami akan membai'at orang yang paling disukai Rasulullah di antara kita semua. Setelah itu, berturut-turut jama'ah kaum Muslimin membai'at Abu Bakar sebagai khalifah.
5. Mengusulkan kodifikasi al-Quran
Sejak perang Yamamah yang menggugurkan para penghafal Qur'an, Umar bin Khattab merasa khawatir jika mereka akan terus berkurang jika terjadi peperangan lagi. Oleh karena itu, dia mengusulkan kodifikasi al-Qur'an kepada Abu Bakar.
6. Berijtihad dalam ibadah dan hukum
Ada beberapa pendapat Umar bin Khattab yang diperjelas dengan turunnya wahyu, di antaranya:
a. Menjadikan maqam brahim sebagai tempat shalat,
b. Isteri-isteri Nabi SAW perlu menggunakan hijab pada saat berkomunikasi dengan orang lain. Atas dasar inilah, Rasulullah SAW bersabda, "Allah telah menempatkan kebenaran di hati dan lidah Umar
Perjuangan Umar bin Khattab Setelah Menjadi Khalifah
1. Perluasan wilayahPerluasan wilayah pada masa khalifah Umar bin Khattab mengalami kemenangan yang gemilang. Oleh karena itu, pada masanya dikenal dengan masa Futuhatul-Islamiyah.
Pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab, wilayah kekuasaan Islam sudah mencapai Jazirah Arab, Palestina, Syria, Persia, dan Mesir.
a. Pengembangan Islam di Syiria dan Penaklukan Baitul-Maqdis
Pada tahun 635 M, Damasykus yang merupakan ibu kotaSyria ditundukkan, dan setahun kemudian seluruh daerah Syria berada di bawah kekuasaan kaum Muslimin,
Di wilayah lain, tentara Romawi yang dipimpin Patrik Aretion menguasai Baitul-Maqdis dengan membangun benteng-benteng pertahanan. Setelah dikepung selama 4 bulan, pasukan Romawi menyerah dengan syarat: (1) Kota Baitul-Maqdis diserahkan kepada khalifah Umar langsung, (2) Kebebasan beragama dijamin, dan (3) Harta dan gereja tidak dirusak.
b. Pembebasan Mesir, Iskandariah dan Kota Babilon (Benteng Babilon)
Sejak Mesir dijajah Romawi, berbagai pajak naik. Hal ini menimbulkan kekacauan diwilayah tersebut. Amr bin'Ash minta izin khalifah Umar untuk menyerang wilayah Mesir. Permintaan itu dikabulkan dengan pengiriman 4000 pasukan ke Mesir.
Tahun 18 H/640 M pasukan kaum Muslimin mencapai kota Aris dan mendudukinya tanpa perlawanan. Kemudian menundukkan Pelusium atau Farma, sebuah pelabuhan di pantai Laut Tengah yang merupakan pintu gerbang untuk masuk ke Mesir.
Setelah satu bulan kota itu dikepung oleh pasukan Muslimin, Mesir dapat dikuasai. Kota Babilon juga dapat ditundukkan setelah 7 bulan pengepungan. Cyrus (Muqauqis), seorang pemimpin Romawi di Mesir mengajak berdamai dengan pasukan Amr bin 'Ash.
Iskandariyah, ibu kota Mesir dikepung 4 bulan sebelum ditaklukkan kaum Muslimin di bawah pimpinan Ubadah bin Samit. Akhirnya, Muqauqis menandatangani perjanjian damai dengan kaum Muslimin yang intinya beris i:
(1) Setiap warga harus membayar jizyah (pajak perorangan) sebanyak dua dinar setiap tahun
(2) Adanya kemerdekaan beribadah
(3) Tentara Romawi harus meninggalkan Mesir, dan meninggalkan sebagian pasukan sebagai sandera agar bangsa Romawi tidak menyerang Mesir di kemudian hari.
Dengan demikian, takluknya kota Iskandariyah menjadi bukti kesempurnaan penaklukan Mesir dan masuk ke dalam wilayah pemerintahan Islam.
c. Pembebasan Persia
Menggunakan Syria sebagai basis pertahanan, gerak langkah pasukan Muslimin menjadi terbuka ke wilayah Armenia, Mesopotamia Utara, Georgia.dan Azerbeijan.Seperti halnya perang Yarmuk yang menentukan nasib Syria, Perang Qadisiah pada tahun 637 M menentukan masa depan Persia.
Khalifah Umar mengirim pasukan di bawah komando Sa'ad bin Abi Waqash untuk menundukkan daerah itu. Akhirnya, Ctesiphon (Madain), sebagai ibu kota Persia yang letaknya di tepi sungai Tigris dikuasai pasukan Muslimin pada tahun 637 M juga.
Setelah dikepung selama dua bulan, Yazdagrid Ill, raja Persia melarikan diri. Pasukkan Islam kemudian mengepung Nahawand dan menundukannya tahun 22 H/644 M. Dengan demikian, seluruh wilayah Persia dikuasai kaum Muslimin.
2. Menata administrasi negara
Setelah perluasan wilayah Islam, Umar bin Khattab menata administrasi negara dalam hal-hal berikut :
1. Mendirikan beberapa dewan pemerintah
2. Pemerintahan yang dibagi menjadi delapan provinsi: Mekah, Madinah, Syria, Jazirah Arab, Bashrah, Kufah, Palestina, dan Mesir
3. Mendirikan Baitul-Mal
4. mencetak mata uang
5. Mengangkat para hakim
6. Membentuk Pasukan tentara teritorial (tapal batas)
7. Mengatur gaji
8. Membetuk lembaga Hisbah; untuk pengawasan pasar, mengontrol timbangan dan takaran, kebersihan jalan, dan tata tertibnya.
3. Penetapan Kalender Hijriyah
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, umat islam berkeinginan untuk memiliki kalender sendiri, setelah sistem kalender Masehi telah mereka pakai sebelumnya. Khalifah Umar bin Khattab menetapkan permulaan tahun Islam berdasarkan pada hijrah Nabi ke Madinah.
4. Merenovasi masjid-masid
Diantaranya Masjidul-Haram, Masjidun-Nabawi, Masjidul-Aqsha, dan Masjid Amr bin Ash.
Demikian artikel dari kami mengenai perjuangan khalifah umar bin khattab sebelim dan sesudah menjadi menjabat menjadi khalifah. Semoga bermanfaat
0 Response to "Sejarah Perjuangan Umar Bin Khattab Sebelum dan Sesudah menjadi Khalifah"
Post a Comment