Bukti Penyebaran Agama Islam di Indonesia yang paling Faktual

Penyebaran ajaran agama islam di indonesia di indonesia pada abad ke V tidak terlepas dari bukti-bukti faktual yang telah diteliti oleh para sejarawan. 

Bukti penyebaran islam di indonesia memiliki banyak bentuk, adapun yang kali ini akan kami berikan adalah bukti penyebaran islam dalam bentuk Artefak.


1. Makam 

Bukti sejarah yang paling faktual adalah ditemukannya batu nisa kubur Fatimah binti Maemun bin Hibatallah di Learan, Gresik, yang berangka tahun 475 H/1082 M. Pada prasasti tersebut terdapat huruf Arab Riq'ah.


Makam Fatimah Binti Maemun

2. Masjid

Sumber sejarah dalam bentuk lain adalah bangunan masjid. Berdirinya sebuah
masjid di suatu tempat akan memberikan petunjuk adanya komunitas muslim di tempat
tersebut. Masjid tidak saja sebagai tempat beribadah kepada Allah saja, tetapi bagi umat Islam berfungsi sebagai pusat kegiatan Agama islam. 


Masjid Agung Demak

Umumnya, corak masjid di Indonesia berakulturasi antara Budaya Islam dengan Hindu. Biasanya, masjid tersebut beratap tumpang, berdenah persegi, berukuran relatif besar, terdiri dari ruang utama, pawestren, serambi, dan mihrab. Juga terdapat tempat mengambil air wudlu. ada kolam di depan serambi dan mempunyai pagar keling.Selain itu, di dalam masjid dilengkapi dengan mimbar, bedug dan kenthongan.


3. Ragam Hias

Setelah Agama Islam masuk ke Nusantara, maka bermunculan ragam hias baru seperti kaligrafi dan stiliran. Selain ornamen dengan menggunakan huruf-huruf Arab, muncul pula gaya baru, yaitu stiliran atau penggayaan terhadap gambar hias binatang. 


Ragam Hias Islam

Dalam gaya ini, binatang sebagai motif utama digambar dengan menggunakan ragam tumbuhan sedemikian rupa sehingga seringkali untuk mengidentifikasinya harus dilakukan dengan pengamatan secara cermat. Contohnya adalah pada panel relief bercorak Cina bergambar teratai dengan shilhouete relief tersebut bergambar gajah.


4. Tata Kota

Berdasarkan data penelitian, biasanya komponen-komponen utarma kota adalah keraton, alun-alun, masjid, pasar, pemukiman penduduk, pemakaman dan sarana pertahanan keamanan. 


Tata Kota Islami

Semua diatur dalam tata ruang tertentu yang secara garis besar menunjukkan suatu kesamaan, seperti kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
Ada pula bukti-bukti lain yang berasal dari beberapa catatan musafir yang dijadikan bukti keberadaan Islam di Nusantara, yaitu:

a. Berita cerita dari zaman Tang.Sumber beritaini menceritakan bahwa orang Tas-hih tidak jadi menyerang kerajaan Holing di bawah pimpinan Ratu Sima pada tahun 674 M. Kata Ta-shih adalah penafsiran dari orang Arab.

b. Berita Arab yang menceritakan bahwa pada abad kedelapan banyak pedagang Islam dari Timur Tengah yang datang ke Sriwijaya untuk melakukan transaksi perdagangan. Mereka menyebut Sriwijaya sebagai Sribuza, Zabay, Zabag.

c. Ketika melakukan perjalanan dari Cina menuju Persia Marcopolo menemukan pedagang Arab Gujarat yang menyebarkan ajaran Islam di Nusantara.

d. MaHuan adalah tokoh muslim yang berkebangsaan Cina. la melakuka perjalanan lewat pesisir Jawa pada tahun 1416M. Dalamperjalananya, dia menemukan tiga golongan penduduk Nusantara yang terdiri dari orang muslim dari Barat, orang Cina, dan penduduk asli Jawa.

e. Tome Pires menyatakan bahwa sebagian besar raja-raja Sumetara beragama Islam. Pernyataan ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul Suma Oriental.

Demikian artikel kami mengenai bukti penyebaran islam di indonesia yang paling faktual, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

0 Response to "Bukti Penyebaran Agama Islam di Indonesia yang paling Faktual"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel